Peran Fungi/Jamur Dalam Dunia Perikanan
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Fungi dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai di sekitar kita. Fungi merupakan
kingdom yang cukup besar terdiri dari kurang lebih 50.000 species, dan bisa
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik secara struktur, fisiologi,
maupun reproduksinya. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang
membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler
(bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal
cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Fungi dapat ditemukan dalam bentuk kapang pada
permukaan sayuran busuk, ssebagai ragi pada roti, mauun sebagai cendawan (jamur
berukuran besar yang tumbuh ditanah atau pada kayu-kayu lapuk). Jadi fungi
mempunyai berbagai penampilan tergantung dari spesiesnya.
Ilmu yang
mempelajari morfologi fungi dan sifat fisiologi fungi disebut mikologi.
Mikologi berasal dari kata “mykos” yang
berarti cendawan (fungi yang berbentuk payung) dalam bahasa Yunani.
Jamur mempunyai peranan yang penting dalam akuakultur.
Selain dapat menimbulkan kerugian yaitu sebagai penyebab penyakit pada ikan,
jamur juga mempunyai peranan yang menguntungkan dalam akuakultur, misalnya
berperan dalam mengatasi masalah penyakit karena mampu menghasilkan antibiotik
dan meningkatkan ketahanan tubuh ikan terhadap penyakit (imunostimulan). Dalam
bidang pakan berperan dalam fermentasi pakan untuk meningkatkan nilai nutrisi
pakan ikan, berperan dalam proses bioremediasi untuk mengatasi masalah
lingkungan perairan
B. Rumusan
Masalah
1) Pengertian
fungi
2) Ciri-ciri
fungi
3) Klasifikasi
fungi
4) Peranan
fungi dalam aquaculture
5) Manfaat
fungi bagi manusia
C. Tujuan
1) Memahami
apa itu fungi
2) Mengetahui
ciri-ciri yang dimiliki fungi
3) Mengetahui
jenis-jenis klasifikasi fungi
4) Mengetahui
peranan fungi dalam bidang perikanan
5) Mengetahui
peranan fungi bagi manusia
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fungi
Kingdom
Fungi merupakan salah satu kingdom dalam sistem klasifikasi enam kingdom. Pada
mulanya, para ahli mengira fungi (jamur) masuk ke dalam kelompok kingdom tumbuhan (plantae). Tapi setelah dilakukan
penelitian lebih lanjut, akhirnya ditemukan fakta-fakta bahwa jamur tidak sama
dengan tumbuhan dari segi struktur selnya ataupun perolehan makanan. Fungi
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kelompok organisme lainnya. Oleh
karena itu, fungi dikelompokkan kedalam kingdom tersendiri yaitu Kingdom Fungi (jamur).
Menurut Gandjar dkk
(2006) : jamur atau fungi adalah sel
eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding
sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui
dinding selnya, dan mengekskresikan enzim ekstraselular ke lingkungan melalui
spora, melakukan reproduksi seksual dan aseksual.
B. Ciri-ciri
Fungi
Umumnya bersel banyak
(multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak memiliki
klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri),
ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan ada yang
bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.
Dinding
sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari
benang – benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang
bercabang membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang
berfungsi menyerap zat – zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang
terletak antara kumpulan hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit
memiliki houstorium, yaitu hifa khusus yang langsung menyerap makanan pada sel
inangnya.
Reproduksi ada yang
secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual. Secara
vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara generatif
dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora. Memiliki
keturunan diploid yang singkat (berumur pendek). Habitat di tempat
lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.
C. Klasifikasi
Fungi
Berdasarkan struktur tubuh dan
cara reproduksinya jamur dibagi menjadi 4 divisi, klasifikasi jamur berdasarkan cara reproduksi secara
generative (seksual), yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidimycota, dan
Deuteromycota.
1) Zygomycota
Ciri-ciri:
·
Hifa
tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
·
Dinding
sel tersusun dari kitin.
·
Reproduksi
aseksual dan seksual.
·
Hifa
berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
Contoh jamur dari Zygomycota adalah Rhizophus stolonifer (tumbuh pada roti) dan Rhizophus
oryzae (Jamur tempe).
2) Ascomycota
Ciri-ciri:
·
Hidup
saprofit, parasit atau bersimbiosis
·
Tubuhnya
ada yang uniseluler seperti Saccharomyces
dan ada yang multiseluler dengan hifa bersekat dan bercabang-cabang.
·
Reproduksi
aseksual dengan membentuk konidiospora yang dihasilkan oleh struktur yang
disebut konidium sedangkan reproduksi seksual dengan membentuk askospora di
dalam askus. Umumnya askus tersebut dibentuk dalam tubuh buah yang disebut
askokarp.
Contoh: Sacharomyces
cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat
mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape). Dan
beberapa jenis Penicilium.
3) Basidimycota
Ciri-ciri:
·
Mempunyai
tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan
tudung.
·
Hifanya
bersekat, mengandung inti haploid.
·
Ada
yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
·
Reproduksi
secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).
Contoh: Auricularia
polytricha (jamur kuping), Pleurotus sp (jamur
tiram).
4) Deuteromycota
Ciri-ciri:
·
Bersifat
parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
·
Reproduksi
aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui
·
Hifa
bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
·
Banyak
yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak,
manusia, dan tanaman budidaya
Contoh: Epidermophyton
floocosum (menyebabkan kutu air), Melazasia fur-fur (penyebab panu),
Altenaria Sp. (hidup pada tanaman kentang).
D. Peranan Fungi Dalam Aquaculture
Jamur mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan
manusia, khususnya dalam akuakultur. Selain dapat menimbulkan kerugian, jamur
juga mempunyai peranan yang menguntungkan dalam akuakultur.
Dalam bidang kesehatan ikan dan penyakit ikan, jamur
memiliki peranan strategis, yaitu sebagai organisme penghasil antibiotik, dan
sebagai agen probiotik, yang dapat diaplikasikan melalui pakan untuk
meningkatkan imunostimulan dan diaplikasikan melalui air untuk mendegradasi
senyawa toksik pada akuakultur. Penggunaan mikroba untuk produksi antibiotik,
antara lain penisilin oleh jamur Penicillium sp., streptomisin oleh
Streptomyces sp. Selain mempunyai peranan yang menguntungkan dalam meningkatkan
sistem imun pada ikan, beberapa jenis fungi juga merupakan penyebab penyakit
pada ikan. Jenisjenis cendawan semu dari filum Oomycota, kelas Oomycetes kebanyakan
sebagai parasit pada ikan.
E.
Peranan
Fungi Bagi Manusia
Jamur mempunyai peranan penting bagi kehidupan
manusia, diantanya yaitu sebagai sebagai pengurai dan sumber protein bagi
manusia. Selain itu, jamur juga berperan penting pada ekosistem. Peranan jamur
ada yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia.
Berikut
ini beberapa jamur yang menguntungkan bagi manusia, diantaranya yaitu:
- Lycoperdon perlatum dan Higroporus berperan sebagai
dekomposer.
- Khamir Saccharomyces berperan sebagai fermentor dalam
industri roti, keju dan bir.
- Agaricus bisporus Volvariella volvacea (jamur merang)
berperan sebagai bahan makanan berprotein tinggi.
- Penicillium notatum berperan sebagai penghasil
antibiotik.
- Mucor dan Rhizopus berperan sebagai bahan makanan pada
bidang industri, yaitu dalam pembuatan oncom dan tempe.
Berikut
ini beberapa jamur yang merugikan bagi manusia, diantaranya yaitu:
- Ganoderma applanatum, penyebab kerusakan pada kayu.
- Albugo berperan sebagai parasit pada tanaman pertanian.
- Pneumonia carinii, penyebab penyakit pneumonia pada
paru-paru manusia.
- Puccinia graminis berperan sebagai parasit pada
rumput.
BAB III
PENUTUP
Jamur merupakan organisme eukariotik yang bersel tunggal
(uniseluler) dan multiseluler yang tidak mempunyai klorofil. Jamur
biasanya hidup ditempat yang lembab, hidup di lingkungan yang asam, dan hidup di lingkungan
konsentrasi gula tinggi. Jamur pada dasarnya ada yang menguntungkan dan ada
juga yang merugikan. Jamur juga berperan penting dalam bidang perikanan
senbagai obat untuk mencegah penyakit pada ikan dan juga sebagai parasit pada
ikan. Selain itu jamur juga berperan dalam pembuatan makanan dan obat-obatan
bagi manusia.
Komentar
Posting Komentar